Malam yang tak pernah berkata - kata pada sebuah kegelapan...
mulai menunjukan pesonanya akan sebuah kesunyian..
dan terbaring lelap pada sebuah dinding - dinding fatamorgana kehidupan..
Terbangun dari mimpi - mimpi indah...
bersama dia ku alunkan melody - melody cantik...
dari sebuah petikan dinamis yang bergema pada sebuah gitar tua...
menjadi awal kenyamanan hati pagi ini...
Berjuang melawan ketidak pastian...
demi secercah harapan menuju sebuah kemerdekaan...
hai kenap angin ini mulai tertawa bersama gelapnya malam??
apakah ada bintang yang telat bersinar di malam ini??...
Atau terlalu mudah kau hembus diriku dalam kemilau cahaya indahanmu...
Ketika pintu hati ini terketuk kembali...
Aku hanya coba untuk menawarkan senyum biru...
tanpa sedikit hitam diatas segala duri tajam...
Kembali menuangkan kemilau air...
dalam segelas mutiara tanpa sebuah tetesan noktah...
Tersenyumlah selalu dalam setiap asahan - asahan kebahagian...
karna di sana ada pahatan cinta yang telah melekat menjadi sebuah dominasi figuratif penuh sensasi ornamentasi kasih...
Kontribusi kehangatan yang Aku cari dalam serpihan-serpihan hujan...
yang membawaku kedalam dinding - dinding kebekuan malam ...
Memainkan melodi-melodi cinta penuh asmara...
pada seutas senar kesetiaan yang berbunyi nyaring adi atas pesona gitar-gitar kerinduan...
Berjalan atas apa yang di nalurikan...
sama seperti logika yang dikemas dalam kantung - kantung kebijakan alam...
bertindak karena tekanan realita yang berpayungkan emosi dunia...
Lentik manja naluri wanita...
Bersanding lembut bersama kesetiaan...
menjadi saksi daya feminin...
dan terus memancarkan pesona indah ke Ibuan...
Cobalah untuk mengerti apa yang mereka tidak katakan...
dan simpanlah semuanya...
dalam bingkai-bingkai harmonisasi emosi tanpa sebuah orientasi anarkhi...
Tak pernah tertawa walau ada yang tlah tersenyum olehku...
Dan biarkan kebahagian menjadi sebuah permata terindah
dalam hati ini...
Berjumpa tanpa melihat dan tersenyum...
namun hati slalu berkata dan merasa...
Menepati janjinya...
untuk kembali bersenandung ria selamanya...
Dinamika pesona malam yang menaburkan benih-benih
kehangatan hati...
saatnya merangkai setiap kehangatannya dalam
ketenangan batin...
Dan ketika aku mencoba untuk berlari kencang...
namun bayang-bayang suaranya slalu mempropagandakan aku pada
sebuah kenyamanan...
yang seakan memikatku dalam sebuah janji-janji fatamorgana...
Biarkan semuanya berdiri atas kesetiaan dan kejujurannya...
Karena semuanya akan kembali pada hati yang telah membisu atas karya
cinta dua insan manusia..
Selalu ada embun yang menetes diantara dedaunan kering...
seperti halnya kebahagiaan yang di ekspresikan dalam sekilas
senyuman...
Kembali mengaguminya dari sudut lensa...
bersinergi dengan aktualisasi cahaya...
yang terkurung pada diafragma teoritis...
Bertatapan pada satu sudut wajah tanpa sebuah kata - kata...
mungkin lebih memahami dari apa yang telah di rasakan...
yang jelas CANTIK, ANGGUN, FEMINI, dan PENUH TANDA TANYA...
semoga waktu dapat berputar kembali...
Ketika Firman dan Iman telah menjadi pegangan hidup, disinilah saatnya kita memeluk pengorbanan dan berkat Sang Juru Selamat dalam sebuah tatanan ibadah Gerejawi..
Menemukan sebutir padi yang terinjak tapal kuda...
sebuah ironi keharmonisan sejati...
yang ternodai akan kenangan semu penuh kemunafikan...
Mencoba menempelkan jari-jari pada dinding rumah...
merasakan kekuatan, tekstur, dan rasa dingin...
akankah semuanya dapat terawat...
Menikmati malam bersama kekuatan cinta membuat lirih ini lebih bersahabat dengan irama hati...
Bersembunyi di dalam cangkang keharmonisan...
untuk sebuah kenyamanan batin...
yang telah duduk bersandar pada lika-liku kehidupan...
Berdiri diatas puing - puing reklamasi hati untuk mempersiapkan
upacara diantonis malam....
semoga notasi kesunyian mulai bergema...
Kembali meneteskan air mata...
demi sebuah tembok kebahagian yang berdiri tegak dalam rongga - rongga hati ini...
Bersajak pada sehelai kertas...
Dan mencoba menorehkan setiap butiran-butiran pemikiran...
hingga semua terurai indah pada balutan puitisasi kehidupan..
Menikmati hujan di sudut Kota Cilegon...
mematahkan tarian burung - burung dan menidurkan keberadaan
sang surya dalam sebuah siklus kehidupan...
Bernyanyi atas kelelahan hati...
dalam perputaran roda kasih...
yang membawaku ke dalam jenjang-jenjang cinta sejati...
Melukiskan kesunyian malam dalam setiap getaran dedaunan...
seakan menawarkan keramahan hati di sela pergunjingan batin...
Menyaksikan gerak-gerik mentari di ufuk timur...
Bagaikan balita mungil merangkak berjalan mundur...
Inilah cikal bakal sebuah harapan dari sebuah keraguan hati...
Adakah ia yang harus kembali meneteskan air mata...
disaat semua orang tersenyum karena kepastian cinta...
dan jawaban akan kerinduan hati...
Menempuh waktu yang terus berlalu...
membuat langkah ini terasa kaku...
seandainya ia tahu bahwa diriku mati berjibaku...
Menatap cahaya bintang diantara rongga-rongga jendela malam...
membuatku lupa akan kehadiran sang rembulan...
yang menepi di setiap hembusan angin malam...
Malam...
ketika rintik hujan bersinergi dengan kesunyian angin...
membuatku harus berfikir tentang sebuah arti kesendirian...
berpacu dan selalu bertanya...
apakah jarum jam akan selalu berputar dalam setiap kelelahan - kelelahan hati...
Menciptakan pelangi dari sebuah perubahan warna...
membuat hidupku lebih menarik dan bermakna...
Berkata benar atas sebuah pembenaran yang bernada negatif...
Menikmati kehangatan bumi dalam alunan Mentari ...
menjadi sebuah harmony embun pagi...
yang tak pernah usang oleh keberadaan spirit masyarakat Solo...
Sesuatu yang difokuskan membuat kita merasa jenuh...
namun sesuatu yang di ikhlaskan...
mampu membuat hati ini merasa nyaman...
dan disinilah lahir sebuah hal yang memiliki nilai estetika tinggi...
Mengamati keindahanya dari titik terjauh...
Menjalin sebuah nostalgia kecil dalam lamunan imaji...
Dan meregulasi setiap keping-keping keharmonisan ketika aku menjadi sebuah cahaya yang menerangi kehidupannya...
"Kreatifitas...mengubah yang terbatas menjadi tak terbatas"
Mencari sesuatu yang baru dalam belenggu rutinitas waktu...
Berdiri pada titik sendiri...
dan jangan pernah bermimpi mencapai fatamorgana duniawi...
karena apa yang kita rasakan...
itulah yang sebenarnya kita miliki...
Jangan tanyakan hujan yang mebasahi pipimu,
tapi bicaralah kepada langit yang membuat hatimu gundah..
karena apa yang kita rasakan...
itulah yang sebenarnya kita miliki...
Jangan tanyakan hujan yang mebasahi pipimu,
tapi bicaralah kepada langit yang membuat hatimu gundah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar